Catatan:
Catatan:
Manajemen Tim Anjungan – Mengembangkan keterampilan kerja sama di antara anggota tim anjungan, termasuk perwira, kapten, dan petugas lainnya.
Komunikasi Efektif – Mempelajari teknik komunikasi yang jelas dan efektif untuk memastikan informasi kritis disampaikan dengan benar antaranggota tim di anjungan.
Pengambilan Keputusan – Melatih taruna dalam membuat keputusan yang cepat dan tepat, terutama di bawah tekanan, dengan mempertimbangkan berbagai faktor risiko.
Pemantauan dan Pengawasan – Melatih taruna dalam mengawasi situasi dan kondisi kapal secara menyeluruh agar tetap waspada terhadap potensi bahaya.
Kesadaran Situasional – Meningkatkan kemampuan dalam memahami kondisi sekitar, baik itu situasi kapal, kondisi cuaca, atau lalu lintas laut, untuk membuat keputusan yang lebih baik.
Konsep Dasar Respons Darurat – Memahami prinsip-prinsip dasar manajemen respons darurat, termasuk perencanaan, koordinasi, dan komunikasi dalam situasi krisis.
Identifikasi dan Analisis Risiko – Mempelajari cara mengidentifikasi potensi risiko dan ancaman di lingkungan kapal, serta melakukan analisis untuk menentukan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan.
Pengembangan Rencana Respons Darurat – Mempelajari cara menyusun dan mengimplementasikan rencana respons darurat yang mencakup prosedur, peralatan, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menangani situasi darurat.
Latihan Simulasi – Melakukan latihan simulasi untuk menghadapi situasi darurat yang realistis, seperti kebakaran, tumpahan bahan berbahaya, atau kecelakaan di laut, guna menguji kesiapan dan respons awak kapal.
Komunikasi dalam Krisis – Mempelajari teknik komunikasi yang efektif dalam situasi darurat, termasuk penggunaan alat komunikasi darurat dan koordinasi dengan otoritas terkait.
Pemulihan Pasca-Darurat – Memahami langkah-langkah yang perlu diambil setelah situasi darurat untuk memastikan pemulihan dan evaluasi dari insiden tersebut, serta perbaikan rencana untuk masa depan.
Dasar-Dasar GMDSS – Memahami konsep, tujuan, dan komponen dari sistem GMDSS serta peranannya dalam keselamatan maritim.
Peralatan GMDSS – Pelatihan dalam penggunaan berbagai perangkat komunikasi, seperti radio VHF, MF/HF, satelit, dan perangkat darurat lainnya (seperti EPIRB dan SART).
Prosedur Panggilan Darurat – Mempelajari prosedur dan protokol untuk mengirimkan panggilan darurat dan informasi keselamatan menggunakan sistem GMDSS, termasuk penggunaan Distress Alerting.
Regulasi dan Standar Internasional – Memahami peraturan yang ditetapkan oleh IMO (International Maritime Organization) dan peraturan lain yang relevan mengenai komunikasi dan keselamatan maritim.
Simulasi Situasi Darurat – Latihan praktis dalam simulasi situasi darurat untuk menguji keterampilan dan pengetahuan dalam menggunakan sistem GMDSS secara efektif.
Kesadaran Situasional dan Tindakan Responsif – Meningkatkan kemampuan untuk tetap waspada terhadap kondisi sekitar dan merespons dengan cepat dalam situasi darurat.
Dasar-Dasar Radio – Memahami prinsip dasar operasi radio, termasuk gelombang elektromagnetik, frekuensi, dan modulator.
Pengoperasian Perangkat Radio – Mempelajari cara mengoperasikan berbagai jenis perangkat komunikasi radio, termasuk VHF, MF, dan HF, serta sistem komunikasi satelit.
Prosedur Komunikasi Maritim – Memahami prosedur komunikasi yang diatur oleh Organisasi Maritim Internasional (IMO) dan peraturan nasional yang relevan, termasuk penggunaan istilah dan frasa yang tepat.
Sistem GMDSS – Mempelajari tentang sistem Global Maritime Distress and Safety System (GMDSS), termasuk prosedur darurat dan pengoperasian perangkat yang diperlukan.
Pengelolaan Sinyal dan Komunikasi – Memahami cara mengelola sinyal radio, termasuk cara mengirim dan menerima pesan secara efektif serta menangani gangguan komunikasi.
Latihan Praktis – Melakukan latihan praktis untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari dalam situasi simulasi.
Konsep Dasar Pencarian dan Penyelamatan – Memahami prinsip-prinsip dasar operasi pencarian dan penyelamatan, termasuk tujuan, proses, dan protokol yang harus diikuti dalam situasi darurat.
Peralatan Pencarian dan Penyelamatan – Mempelajari berbagai peralatan dan teknologi yang digunakan dalam operasi SAR, termasuk perahu penyelamat, alat komunikasi, dan alat pelindung diri.
Teknik Pencarian – Mempelajari berbagai teknik pencarian yang efektif, termasuk metode pencarian visual dan menggunakan alat bantu seperti radar dan sistem pemantauan.
Prosedur Operasional – Memahami prosedur operasional yang harus diikuti saat melaksanakan misi pencarian dan penyelamatan, termasuk pembentukan tim dan koordinasi dengan otoritas terkait.
Latihan Simulasi – Melakukan latihan simulasi untuk menghadapi skenario darurat yang realistis, seperti kecelakaan kapal atau situasi di mana orang hilang di laut, guna menguji kesiapan dan respons tim.
Aspek Keamanan dan Kesehatan – Memahami langkah-langkah yang perlu diambil untuk menjaga keamanan dan kesehatan awak kapal dan penyelamat selama operasi SAR, termasuk pertolongan pertama.
Pengenalan Keamanan Maritim: Memahami konsep dasar keamanan maritim dan pentingnya perlindungan terhadap ancaman, termasuk terorisme dan pembajakan.
Tanggung Jawab Keamanan: Mempelajari peran dan tanggung jawab pelaut yang ditugaskan untuk tugas keamanan, termasuk pengawasan dan pelaporan aktivitas mencurigakan.
Prosedur Keamanan: Memahami prosedur keamanan yang harus diikuti di kapal, termasuk pengendalian akses, pemeriksaan barang, dan prosedur evakuasi dalam situasi darurat.
Analisis Risiko: Mempelajari cara melakukan analisis risiko terkait keamanan dan bagaimana mengidentifikasi serta mengelola potensi ancaman terhadap kapal.
Komunikasi dan Koordinasi: Memahami pentingnya komunikasi yang efektif dengan semua anggota awak dan otoritas luar terkait keamanan dan prosedur yang harus diikuti.
Latihan Praktis: Melakukan simulasi dan latihan praktis untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari dalam situasi nyata.
Dasar-Dasar Keamanan Kapal – Memahami konsep dan pentingnya keamanan kapal, serta peraturan internasional dan nasional yang mengatur keamanan maritim.
Tanggung Jawab Petugas Keamanan Kapal – Memahami peran dan tanggung jawab Petugas Keamanan Kapal, termasuk pelaksanaan rencana keamanan dan pengawasan terhadap seluruh aspek keamanan kapal.
Analisis Ancaman dan Risiko – Mempelajari metode untuk menganalisis potensi ancaman dan risiko terhadap keamanan kapal serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko tersebut.
Pengembangan dan Implementasi Rencana Keamanan – Mempelajari cara menyusun dan menerapkan rencana keamanan kapal, termasuk prosedur untuk mengidentifikasi dan merespons insiden keamanan.
Pelatihan dan Kesadaran Keamanan – Melatih cara mengedukasi dan melatih awak kapal mengenai pentingnya keamanan dan langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi darurat.
Koordinasi dengan Pihak Terkait – Mempelajari cara berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti otoritas pelabuhan, agen kapal, dan instansi pemerintah dalam menjaga keamanan kapal.
Penilaian Kondisi Kesehatan – Mempelajari cara melakukan penilaian awal kondisi kesehatan pasien, termasuk mengidentifikasi tanda vital dan gejala yang memerlukan perhatian medis.
Penanganan Trauma dan Penyakit – Memahami cara menangani berbagai jenis trauma fisik dan kondisi medis, seperti infeksi, penyakit kronis, dan reaksi alergi.
Perawatan Jangka Panjang – Mempelajari teknik perawatan untuk pasien yang mungkin memerlukan perawatan jangka panjang, termasuk manajemen rasa sakit dan pemulihan.
Penggunaan Peralatan Medis – Memahami cara menggunakan peralatan medis yang tersedia di kapal, termasuk peralatan untuk diagnosis dan pengobatan.
Komunikasi dan Koordinasi – Mempelajari pentingnya komunikasi yang efektif dengan tim medis dan otoritas di darat untuk memberikan informasi yang tepat dan koordinasi dalam situasi darurat.
Latihan Praktis – Melakukan simulasi dan latihan praktis untuk menerapkan keterampilan yang dipelajari dalam situasi nyata.
Dasar-Dasar Pertolongan Pertama – Memahami konsep dan prinsip dasar pertolongan pertama, termasuk penilaian awal terhadap korban dan prioritas dalam memberikan bantuan.
Penanganan Cedera dan Penyakit – Mempelajari cara menangani berbagai jenis cedera, seperti luka, patah tulang, luka bakar, dan kondisi medis darurat seperti serangan jantung atau stroke.
Resusitasi Jantung Paru (RJP) – Memahami teknik resusitasi jantung paru, termasuk penggunaan alat AED (Automated External Defibrillator) dan langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi henti jantung.
Penanganan Situasi Darurat – Mempelajari prosedur yang harus diikuti dalam berbagai situasi darurat, seperti kecelakaan kapal, tumpahan zat berbahaya, atau kondisi cuaca ekstrem.
Penggunaan Peralatan Medis – Memahami penggunaan peralatan medis yang tersedia di kapal, termasuk kotak P3K, dan cara menyusun serta mendokumentasikan laporan medis.
Latihan Praktis dan Simulasi – Melakukan latihan praktis dan simulasi untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam situasi nyata, guna meningkatkan kesiapan dan respons awak kapal terhadap insiden medis.
Keselamatan di Kapal: Memahami peraturan keselamatan, prosedur darurat, dan peran masing-masing anggota awak dalam menjaga keselamatan di kapal.
Penggunaan Peralatan Keselamatan: Mempelajari cara menggunakan berbagai peralatan keselamatan di kapal, seperti pelampung, jaket penyelamat, dan alat pemadam kebakaran.
Evakuasi dan Prosedur Darurat: Memahami prosedur evakuasi dan cara bertindak dalam situasi darurat, seperti kebakaran, tenggelam, atau keadaan darurat medis.
Pertolongan Pertama: Mempelajari dasar-dasar pertolongan pertama untuk menangani cedera ringan dan kondisi medis darurat, termasuk resusitasi jantung paru (RJP).
Pelatihan Menyelamatkan Diri: Melakukan latihan praktis untuk menyelamatkan diri dalam situasi darurat, termasuk latihan menggunakan sekoci dan pelampung.
Kesadaran dan Tindakan Keamanan: Mempelajari pentingnya kesadaran akan risiko dan ancaman di laut serta cara melindungi diri dan awak kapal dari bahaya.
Pengoperasian Perahu Penyelamat: Mempelajari cara mengoperasikan dan merawat berbagai jenis perahu penyelamat, termasuk sekoci dan rakit penyelamat, serta prosedur peluncuran dan pendaratan.
Teknik Penyematan dan Penyelamatan: Memahami teknik penyematan (boarding) dan penyelamatan di perahu penyelamat, serta bagaimana berfungsi sebagai anggota tim penyelamat.
Keselamatan di Laut: Mengerti tentang prosedur keselamatan saat berada di laut, termasuk bagaimana menjaga diri dan orang lain agar tetap aman dalam situasi darurat.
Latihan Praktis: Melakukan simulasi dan latihan praktis untuk menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari, termasuk latihan pemindahan antara kapal dan perahu penyelamat.
Komunikasi dalam Situasi Darurat: Mempelajari pentingnya komunikasi yang efektif selama operasi penyelamatan, termasuk cara memberikan informasi kepada kru dan otoritas penyelamat.
Penyelamatan di Lingkungan Maritim: Memahami faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi operasi penyelamatan, seperti kondisi cuaca dan keadaan laut.
Catatan:
Catatan:
Manajemen Tim Anjungan – Mengembangkan keterampilan kerja sama di antara anggota tim anjungan, termasuk perwira, kapten, dan petugas lainnya.
Komunikasi Efektif – Mempelajari teknik komunikasi yang jelas dan efektif untuk memastikan informasi kritis disampaikan dengan benar antaranggota tim di anjungan.
Pengambilan Keputusan – Melatih taruna dalam membuat keputusan yang cepat dan tepat, terutama di bawah tekanan, dengan mempertimbangkan berbagai faktor risiko.
Pemantauan dan Pengawasan – Melatih taruna dalam mengawasi situasi dan kondisi kapal secara menyeluruh agar tetap waspada terhadap potensi bahaya.
Kesadaran Situasional – Meningkatkan kemampuan dalam memahami kondisi sekitar, baik itu situasi kapal, kondisi cuaca, atau lalu lintas laut, untuk membuat keputusan yang lebih baik.
Konsep Dasar Respons Darurat – Memahami prinsip-prinsip dasar manajemen respons darurat, termasuk perencanaan, koordinasi, dan komunikasi dalam situasi krisis.
Identifikasi dan Analisis Risiko – Mempelajari cara mengidentifikasi potensi risiko dan ancaman di lingkungan kapal, serta melakukan analisis untuk menentukan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan.
Pengembangan Rencana Respons Darurat – Mempelajari cara menyusun dan mengimplementasikan rencana respons darurat yang mencakup prosedur, peralatan, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menangani situasi darurat.
Latihan Simulasi – Melakukan latihan simulasi untuk menghadapi situasi darurat yang realistis, seperti kebakaran, tumpahan bahan berbahaya, atau kecelakaan di laut, guna menguji kesiapan dan respons awak kapal.
Komunikasi dalam Krisis – Mempelajari teknik komunikasi yang efektif dalam situasi darurat, termasuk penggunaan alat komunikasi darurat dan koordinasi dengan otoritas terkait.
Pemulihan Pasca-Darurat – Memahami langkah-langkah yang perlu diambil setelah situasi darurat untuk memastikan pemulihan dan evaluasi dari insiden tersebut, serta perbaikan rencana untuk masa depan.
Dasar-Dasar GMDSS – Memahami konsep, tujuan, dan komponen dari sistem GMDSS serta peranannya dalam keselamatan maritim.
Peralatan GMDSS – Pelatihan dalam penggunaan berbagai perangkat komunikasi, seperti radio VHF, MF/HF, satelit, dan perangkat darurat lainnya (seperti EPIRB dan SART).
Prosedur Panggilan Darurat – Mempelajari prosedur dan protokol untuk mengirimkan panggilan darurat dan informasi keselamatan menggunakan sistem GMDSS, termasuk penggunaan Distress Alerting.
Regulasi dan Standar Internasional – Memahami peraturan yang ditetapkan oleh IMO (International Maritime Organization) dan peraturan lain yang relevan mengenai komunikasi dan keselamatan maritim.
Simulasi Situasi Darurat – Latihan praktis dalam simulasi situasi darurat untuk menguji keterampilan dan pengetahuan dalam menggunakan sistem GMDSS secara efektif.
Kesadaran Situasional dan Tindakan Responsif – Meningkatkan kemampuan untuk tetap waspada terhadap kondisi sekitar dan merespons dengan cepat dalam situasi darurat.
Dasar-Dasar Radio – Memahami prinsip dasar operasi radio, termasuk gelombang elektromagnetik, frekuensi, dan modulator.
Pengoperasian Perangkat Radio – Mempelajari cara mengoperasikan berbagai jenis perangkat komunikasi radio, termasuk VHF, MF, dan HF, serta sistem komunikasi satelit.
Prosedur Komunikasi Maritim – Memahami prosedur komunikasi yang diatur oleh Organisasi Maritim Internasional (IMO) dan peraturan nasional yang relevan, termasuk penggunaan istilah dan frasa yang tepat.
Sistem GMDSS – Mempelajari tentang sistem Global Maritime Distress and Safety System (GMDSS), termasuk prosedur darurat dan pengoperasian perangkat yang diperlukan.
Pengelolaan Sinyal dan Komunikasi – Memahami cara mengelola sinyal radio, termasuk cara mengirim dan menerima pesan secara efektif serta menangani gangguan komunikasi.
Latihan Praktis – Melakukan latihan praktis untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari dalam situasi simulasi.
Konsep Dasar Pencarian dan Penyelamatan – Memahami prinsip-prinsip dasar operasi pencarian dan penyelamatan, termasuk tujuan, proses, dan protokol yang harus diikuti dalam situasi darurat.
Peralatan Pencarian dan Penyelamatan – Mempelajari berbagai peralatan dan teknologi yang digunakan dalam operasi SAR, termasuk perahu penyelamat, alat komunikasi, dan alat pelindung diri.
Teknik Pencarian – Mempelajari berbagai teknik pencarian yang efektif, termasuk metode pencarian visual dan menggunakan alat bantu seperti radar dan sistem pemantauan.
Prosedur Operasional – Memahami prosedur operasional yang harus diikuti saat melaksanakan misi pencarian dan penyelamatan, termasuk pembentukan tim dan koordinasi dengan otoritas terkait.
Latihan Simulasi – Melakukan latihan simulasi untuk menghadapi skenario darurat yang realistis, seperti kecelakaan kapal atau situasi di mana orang hilang di laut, guna menguji kesiapan dan respons tim.
Aspek Keamanan dan Kesehatan – Memahami langkah-langkah yang perlu diambil untuk menjaga keamanan dan kesehatan awak kapal dan penyelamat selama operasi SAR, termasuk pertolongan pertama.
Pengenalan Keamanan Maritim: Memahami konsep dasar keamanan maritim dan pentingnya perlindungan terhadap ancaman, termasuk terorisme dan pembajakan.
Tanggung Jawab Keamanan: Mempelajari peran dan tanggung jawab pelaut yang ditugaskan untuk tugas keamanan, termasuk pengawasan dan pelaporan aktivitas mencurigakan.
Prosedur Keamanan: Memahami prosedur keamanan yang harus diikuti di kapal, termasuk pengendalian akses, pemeriksaan barang, dan prosedur evakuasi dalam situasi darurat.
Analisis Risiko: Mempelajari cara melakukan analisis risiko terkait keamanan dan bagaimana mengidentifikasi serta mengelola potensi ancaman terhadap kapal.
Komunikasi dan Koordinasi: Memahami pentingnya komunikasi yang efektif dengan semua anggota awak dan otoritas luar terkait keamanan dan prosedur yang harus diikuti.
Latihan Praktis: Melakukan simulasi dan latihan praktis untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari dalam situasi nyata.
Dasar-Dasar Keamanan Kapal – Memahami konsep dan pentingnya keamanan kapal, serta peraturan internasional dan nasional yang mengatur keamanan maritim.
Tanggung Jawab Petugas Keamanan Kapal – Memahami peran dan tanggung jawab Petugas Keamanan Kapal, termasuk pelaksanaan rencana keamanan dan pengawasan terhadap seluruh aspek keamanan kapal.
Analisis Ancaman dan Risiko – Mempelajari metode untuk menganalisis potensi ancaman dan risiko terhadap keamanan kapal serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko tersebut.
Pengembangan dan Implementasi Rencana Keamanan – Mempelajari cara menyusun dan menerapkan rencana keamanan kapal, termasuk prosedur untuk mengidentifikasi dan merespons insiden keamanan.
Pelatihan dan Kesadaran Keamanan – Melatih cara mengedukasi dan melatih awak kapal mengenai pentingnya keamanan dan langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi darurat.
Koordinasi dengan Pihak Terkait – Mempelajari cara berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti otoritas pelabuhan, agen kapal, dan instansi pemerintah dalam menjaga keamanan kapal.
Penilaian Kondisi Kesehatan – Mempelajari cara melakukan penilaian awal kondisi kesehatan pasien, termasuk mengidentifikasi tanda vital dan gejala yang memerlukan perhatian medis.
Penanganan Trauma dan Penyakit – Memahami cara menangani berbagai jenis trauma fisik dan kondisi medis, seperti infeksi, penyakit kronis, dan reaksi alergi.
Perawatan Jangka Panjang – Mempelajari teknik perawatan untuk pasien yang mungkin memerlukan perawatan jangka panjang, termasuk manajemen rasa sakit dan pemulihan.
Penggunaan Peralatan Medis – Memahami cara menggunakan peralatan medis yang tersedia di kapal, termasuk peralatan untuk diagnosis dan pengobatan.
Komunikasi dan Koordinasi – Mempelajari pentingnya komunikasi yang efektif dengan tim medis dan otoritas di darat untuk memberikan informasi yang tepat dan koordinasi dalam situasi darurat.
Latihan Praktis – Melakukan simulasi dan latihan praktis untuk menerapkan keterampilan yang dipelajari dalam situasi nyata.
Dasar-Dasar Pertolongan Pertama – Memahami konsep dan prinsip dasar pertolongan pertama, termasuk penilaian awal terhadap korban dan prioritas dalam memberikan bantuan.
Penanganan Cedera dan Penyakit – Mempelajari cara menangani berbagai jenis cedera, seperti luka, patah tulang, luka bakar, dan kondisi medis darurat seperti serangan jantung atau stroke.
Resusitasi Jantung Paru (RJP) – Memahami teknik resusitasi jantung paru, termasuk penggunaan alat AED (Automated External Defibrillator) dan langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi henti jantung.
Penanganan Situasi Darurat – Mempelajari prosedur yang harus diikuti dalam berbagai situasi darurat, seperti kecelakaan kapal, tumpahan zat berbahaya, atau kondisi cuaca ekstrem.
Penggunaan Peralatan Medis – Memahami penggunaan peralatan medis yang tersedia di kapal, termasuk kotak P3K, dan cara menyusun serta mendokumentasikan laporan medis.
Latihan Praktis dan Simulasi – Melakukan latihan praktis dan simulasi untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam situasi nyata, guna meningkatkan kesiapan dan respons awak kapal terhadap insiden medis.
Keselamatan di Kapal: Memahami peraturan keselamatan, prosedur darurat, dan peran masing-masing anggota awak dalam menjaga keselamatan di kapal.
Penggunaan Peralatan Keselamatan: Mempelajari cara menggunakan berbagai peralatan keselamatan di kapal, seperti pelampung, jaket penyelamat, dan alat pemadam kebakaran.
Evakuasi dan Prosedur Darurat: Memahami prosedur evakuasi dan cara bertindak dalam situasi darurat, seperti kebakaran, tenggelam, atau keadaan darurat medis.
Pertolongan Pertama: Mempelajari dasar-dasar pertolongan pertama untuk menangani cedera ringan dan kondisi medis darurat, termasuk resusitasi jantung paru (RJP).
Pelatihan Menyelamatkan Diri: Melakukan latihan praktis untuk menyelamatkan diri dalam situasi darurat, termasuk latihan menggunakan sekoci dan pelampung.
Kesadaran dan Tindakan Keamanan: Mempelajari pentingnya kesadaran akan risiko dan ancaman di laut serta cara melindungi diri dan awak kapal dari bahaya.
Pengoperasian Perahu Penyelamat: Mempelajari cara mengoperasikan dan merawat berbagai jenis perahu penyelamat, termasuk sekoci dan rakit penyelamat, serta prosedur peluncuran dan pendaratan.
Teknik Penyematan dan Penyelamatan: Memahami teknik penyematan (boarding) dan penyelamatan di perahu penyelamat, serta bagaimana berfungsi sebagai anggota tim penyelamat.
Keselamatan di Laut: Mengerti tentang prosedur keselamatan saat berada di laut, termasuk bagaimana menjaga diri dan orang lain agar tetap aman dalam situasi darurat.
Latihan Praktis: Melakukan simulasi dan latihan praktis untuk menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari, termasuk latihan pemindahan antara kapal dan perahu penyelamat.
Komunikasi dalam Situasi Darurat: Mempelajari pentingnya komunikasi yang efektif selama operasi penyelamatan, termasuk cara memberikan informasi kepada kru dan otoritas penyelamat.
Penyelamatan di Lingkungan Maritim: Memahami faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi operasi penyelamatan, seperti kondisi cuaca dan keadaan laut.
Satuan Penjaminan Mutu
Alamat: Kampus Utama lantai 1 Ruang ISO Jl. Pawiyatan Luhur II/17 Bendan Dhuwur Gajahmungkur Semarang
Telepon: (024) 8446272
Faksimile: (024) 8446271
Email: spm@akpelni.ac.id
Website: https://poltekpelni.ac.id/satuan-penjaminan-mutu/
Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Politeknik Bumi Akpelni didirikan pada akhir tahun 2020 dengan SK Direktur No. 299/PBA/I.V/2019 tanggal 6 Mei 2019. Hal ini dilatarbelakangi paradigma baru manajemen pendidikan tinggi yang menekankan pentingnya otonomi institusi yang berlandaskan pada akuntabilitas, evaluasi, dan akreditasi yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan.
Penjaminan mutu Politeknik Bumi Akpelni berbasis pada program studi yang dikembangkan, digerakkan dan dikoordinasikan secara operasional oleh Politeknik menggunakan strategi facilitating, empowering, dan enabling. Peran Politeknik tersebut dilakukan dalam bentuk bantuan teknis, finansial, konsultasi, pegembangan konsep-konsep baru yang lebih aplikabel dan akseptabel, monitoring dan saran tindak perbaikan.
Tugas SPM Politeknik Bumi Akpelni adalah untuk merencanakan dan melaksanakan sistem penjaminan mutu secara keseluruhan di Politeknik Bumi Akpelni, membuat perangkat yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan sistem penjaminan mutu, memonitor pelaksanaan sistem penjaminan mutu, melakukan audit dan evaluasi pelaksanaan sistem penjaminan mutu, dan melaporkan secara berkala pelaksanaan sistem penjaminan mutu di Politeknik Bumi Akpelni